Isbal Tanpa Bermaksud Sombong, Tetap Diingkari Oleh Nabi
Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam mengingkari sahabatnya yang isbal
tanpa mengecek maksud sahabat tersebut ber-isbal karena suatu maksud
yang mengandung kesombongan atau tidak
Imam Ahmad mencatat sebuah riwayat dalam Musnad-nya (4 / 390) :
( حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ
مَيْسَرَةَ ، عَنْ عَمْرِو ابْنِ الشَّرِيدِ ، عَنْ أَبِيهِ أَوْ : عَنْ
يَعْقُوبَ بْنِ عَاصِمٍ ، أَنَّهُ سَمِعَ الشَّرِيدَ يَقُولُ : أَبْصَرَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا يَجُرُّ
إِزَارَهُ ، فَأَسْرَعَ إِلَيْهِ أَوْ : هَرْوَلَ ، فَقَالَ : ” ارْفَعْ
إِزَارَكَ ، وَاتَّقِ اللَّهَ ” ، قَالَ : إِنِّي أَحْنَفُ ، تَصْطَكُّ
رُكْبَتَايَ ، فَقَالَ : ” ارْفَعْ إِزَارَكَ ، فَإِنَّ كُلَّ خَلْقِ
اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ حَسَنٌ ” ، فَمَا رُئِيَ ذَلِكَ الرَّجُلُ بَعْدُ
إِلَّا إِزَارُهُ يُصِيبُ أَنْصَافَ سَاقَيْهِ ، أَوْ : إِلَى أَنْصَافِ
سَاقَيْهِ
Sufyan bin ‘Uyainah menuturkan kepadaku, dari Ibrahim
bin Maisarah, dari ‘Amr bin Asy Syarid, dari ayahnya, atau dari Ya’qub
bin ‘Ashim, bahwa ia mendengar Asy Syarid berkata: Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam melihat seorang laki-laki yang pakaiannya
terseret sampai ke tanah, kemudian Rasulullah bersegera (atau berlari)
mengejarnya. Kemudian beliau bersabda:
“angkat pakaianmu, dan
bertaqwalah kepada Allah“. Lelaki itu berkata: “kaki saya bengkok, lutut
saya tidak stabil ketika berjalan”. Nabi bersabda: “angkat pakaianmu,
sesungguhnya semua ciptaan Allah Azza Wa Jalla itu baik”.
Sejak itu tidaklah lelaki tersebut terlihat kecuali pasti kainnya di atas pertengahan betis, atau di pertengahan betis.
Derajat Hadits
Hadits ini shahih, semua perawinya tsiqah. Ya’qub bin ‘Ashim dikatakan
oleh Ibnu Hajar: “ia maqbul” . Namun Ibnu Hibban memasukkannya dalam Ats
Tsiqat. Dan demikian juga Adz Dzahabi yang berkata: “ia tsiqah”. Maka
inilah yang tepat insya Allah. Al Albani berkata: “sanad ini sesuai
syarat Bukhari-Muslim jika (Ibrahim meriwayatkan) dari ‘Amr dan sesuai
syarat Muslim jika dari Ya’qub. Dan yang lebih kuat adalah yang pertama
(dari ‘Amr)” (Silsilah Ash Shahihah, 3/427).
Faidah Hadits
1.Hadits ini dalil terlarangnya isbal bagi laki-laki, yaitu menjulurkan
atau memakai pakaian hingga melebihi mata kaki. Nabi shallallahu‘alaihi
wa sallam bersabda:
ما أسفل من الكعبين من الإزار ففي النار
“Kain yang panjangnya di bawah mata kaki tempatnya adalah neraka” (HR. Bukhari 5787).
2.Hadits ini bantahan telak bagi pendapat yang mengatakan bolehnya isbal jika bukan karena sombong.
3.Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengingkari sahabatnya yang
isbal tanpa mengecek maksud sahabat tersebut ber-isbal karena suatu
maksud yang mengandung kesombongan atau tidak. Dan ini sering beliau
lakukan kepada para sahabat, diantaranya juga kepada Ibnu ‘Umar:
مَرَرْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي
إِزَارِي اسْتِرْخَاءٌ فَقَالَ: يَا عَبْدَ اللَّهِ ارْفَعْ إِزَارَكَ!
فَرَفَعْتُهُ. ثُمَّ قَالَ: زِدْ! فَزِدْتُ. فَمَا زِلْتُ أَتَحَرَّاهَا
بَعْدُ. فَقَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ: إِلَى أَيْنَ؟ فَقَالَ: أَنْصَافِ
السَّاقَيْنِ
“Aku (Ibnu Umar) pernah melewati Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, sementara kain sarungku terjurai (sampai
ke tanah). Beliau pun bersabda, “Hai Abdullah, naikkan sarungmu!”. Aku
pun langsung menaikkan kain sarungku. Setelah itu Rasulullah bersabda,
“Naikkan lagi!” Aku naikkan lagi. Sejak itu aku selalu menjaga agar
kainku setinggi itu.” Ada beberapa orang yang bertanya, “Sampai di mana
batasnya?” Ibnu Umar menjawab, “Sampai pertengahan kedua betis.” (HR.
Muslim no. 2086)
juga kepada Sufyan bin Abi Sahl: dari Mughirah bin Syu’bah Radhiallahu’anhu beliau berkata:
رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم أخذ بحجزة سفيان بن أبي سهل فقال يا سفيان لا تسبل إزارك فإن الله لا يحب المسبلين
“Aku melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mendatangu kamar
Sufyan bin Abi Sahl, lalu beliau berkata: ‘Wahai Sufyan, janganlah
engkau isbal. Karena Allah tidak mencintai orang-orang yang musbil’”
(HR. Ibnu Maajah no.2892, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni
Maajah)
dan para sahabat yang lain.
4.Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam tidak mengecek maksud para sahabat ketika
berisbal namun langsung diingkari, ini menunjukkan isbal itu terlarang
walaupun bukan karena sombong.
5.Dalam hadits ini bahkan sahabat
Nabi yang isbalnya diingkari oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam
telah menjelaskan maksud dan tujuan dia ber-isbal, yaitu karena ada
kekurangan pada kakinya, bukan sesuatu yang mengandung kesombongan.
Namun tetap diingkari isbal-nya oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam.
6.Ciptaan Allah itu semuanya baik.
[Faidah dari Ustadzuna Badrusalam, Lc. dalam kajian hadits kemarin siang]
Baca juga artikel Syubhat Seputar Larangan Isbal
—
Penulis: Yulian Purnama
Artikel Muslim.Or.Id

How to Make Money at Casino - How to Make Money with
BalasHapusThe best online casino หารายได้เสริม sites for making money. Discover how to make 1xbet money by playing slots at the best real kadangpintar money casinos in the USA,