Morning sickness, inilah istilah mengenai wanita muntah-muntah saat
kehamilan dengan beberapa kriteria. Bisa menjadi lebih parah kemudian
menjadi penyakit hiperemesis gravidarum dengan beberapa kriteria. Bagi
yang sudah mempunyai generasi penerus, penyambung gen DNA-nya dimuka
bumi pasti sudah tahu bagaimana perjuangan istri melewati fase ini. Fase
ini dilalui sebagian besar para istri. Oleh karena itu, saat-saat ini
dibutuhkan suami yang sangat perngertian.
Kita tentu tidak mau menjadi
suami yang biasa-biasa bagi istri kita. Tidak sekedar hanya memberi
perhatian , tetapi memberi perhatian “plus-plus”, dirasakan kasih sayang
dan kelembutannya didunia yang akan berkelanjutan sentuhanya, kemudian
bersemayamlah dihati istri kita sampai tetap besanding kelak di “A’la
‘Illiyin” [surga tertinggi].
Kami ingin menasehati diri kami
pribadi yang lalai akan hal ini. Kami berusaha menyajikan bagaimana
selayaknya seorang suami yang shalih menghadapi hal ini. Karena yang
namanya wanita sangat manja, sangat butuh belaian dan dekapan hangat
laki-laki yang sah, apalagi disaat-saat seperti ini. Ingin rasanya
mereka mengikat tali kekang para suami mereka agar tetap berada disisi
mereka. Kami sertakan juga pembahasan secara kedokteran agar lebih
memberi pemahaman.
Kabar gembira yang bercampur
Kehamilan bukan sekedar kegembiraan saja, ia bercampur dengan
kewaspadaan, kekhwatiran dan kesusahan, para suami hendaklah merenungkan
firman Allah Ta’ala,
أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ
“Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.” [Lukman: 14]
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma menafsirkan ayat ini,
ضعفا على ضعف وَشدَّة على شدَّة ومشقة على مشقة كلما كبر الْوَلَد فِي بَطنهَا كَانَ أَشد عَلَيْهَا
“Kelemahan diatas kelemahan, penderitaan diatas penderitaan, kesusahan
di atas kesusahan, tatkala anak dikandungannya membesar kesusahan
semakin bertambah.” [Tanwirul Miqbas min Tafsir Ibni Abbas hal. 345,
Darul Kutub Al-‘Ilmiyah, Libanon, Asy-Syamilah]
Syaikh Abdurrahman Nashir As-Sa’diy rahimahullah berkata,
أي: مشقة على مشقة، فلا تزال تلاقي المشاق، من حين يكون نطفة،
من الوحم، والمرض، والضعف، والثقل، وتغير الحال، ثم وجع الولادة
“Yaitu, Kesusahan diatas kesusahan, terus-menerus menemui kesusahan
sejak kandungan berbentuk nutfah berupa mengidam/tidak berselera makan
[mungkin maksud beliau juga muntah-muntah saat hamil, wallahu a’lam,
pent], sakit, kelemahan, beban dan perubahan keadaan. Kemudian mersakan
sakitnya melahirkan.” [Taisir Karimir Rahmah hal 617, Dar Ibnu Hazm,
Beirut, cet. Pertama, 1424 H]
Apa itu Hiperemesis gravidarum?
Mungkin morning sickness sudah biasa dialami oleh setiap ibu hamil,
oleh karena itu kami lebih membahas tentang hiperemesis gravidarum. Kami
jabarkan sesuai dalam yang menjadi sumber kami:
http://emedicine.medscape.com/article/254751-overview
“Nausea and vomiting in pregnancy is extremely common. Hyperemesis
gravidarum (HEG) is the most severe form of nausea and vomiting in
pregnancy”
“Mual dan muntah selama kehamilan adalah hal yang
sangat biasa terjadi. Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang
hebat selama kehamilan.”
Kami tambahkan, biasanya terjadi pada trimester/tiga bulan awal kehamilan.
Wahai Para suami, tanggung jawab hasil perbuatanmu
Kita harus menyadari bahwa ini adalah hasil perbuatan kita kepada istri
kita. Apakah kita sekedar bersenang-senang menumpahkah benih saja?.
Karena kita menanam benih, maka terjadilah perubahan ditubuh istri kita.
Patofisiologi [perjalanan penyakit] mual dan muntah adalah respon tubuh
menyesuaikan benda yang dianggap “asing” awalnya oleh tubuh. Kemudian
hasil penyesuaian inilah yang berdampak mual dan muntah.
Istri
asalnya adalah tanggung jawab yang kita minta dari bapaknya, apalagi
ditambah hasil perbuatan kita. Perhatikan Allah Ta’ala menggunakan
kata-kata [تحت] “tahta”/ bawah, untuk sebutan istri,
ضَرَبَ
اللَّهُ مَثَلاً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا اِمْرَأَةَ نُوحٍ وَاِمْرَأَةَ لُوطٍ
كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ
“Allah
membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang
kafir. Keduanya berada di bawah [pengawasan] dua orang hamba yang saleh
di antara hamba-hamba Kami.” [At-Tahrim:10]
Maksudnya adalah tanggung jawab berupa pengawasan, penjagaan dan perlindungan.
Dalam kitab At-Tafsir Al-musyassar dijelaskan mengenai ayat ini,
حيث كانتا في عصمة عبدَين من عبادنا صالحين
“Dimana keduanya [istri Nabi NUh dan Luth] berada dalam
pengawasan/penjagaan dua hamba dari hamba kami yang shalih.” [At-Tafsir
Al-musyassar hal. 561, Majma’ Al-Malik Fahd, Saudi, Asy-Syamilah]
Gejala-gejala Hiperemesis gravidarum
Bagi para STiga [Suami Shalih Siaga –Siap antar jaga-], perlu diperhatikan, istri kita akan mengalami beberepa gejala berikut.
Gejala pertama
-“The defining symptoms of hyperemesis gravidarum are gastrointestinal in nature and include nausea and vomiting.
“Gejala utama hiperemesis gravidarum adalah gangguan gastrointestinal yang meliputi mual dan muntah”
Ketika istri mengalami mual-muntah, hendaknya para suami berusaha
berada disisi istri, membelainya, memijat-mijat kecil didaerah sekitar
belakang leher karena bisa mengurangi ketegangan. Menghiburnya bahwa ini
adalah awal ujian kita bersama, latihan awal dari Allah mengenai beban
mengurus anak agar kelak bisa lebih siap.
Ingatkan ia akan
kesabaran, kehamilan adalah salah satu perjuangan wanita dalam agama
dengan melahirkan anak-anak yang shalih dan shalihah. Bahkan meninggal
karena kehamilan adalah mati syahid bagi wanita,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَقَالَ: ” أَتَدْرُونَ مَنْ شُهَدَاءُ أُمَّتِي؟ ” قَالُوا: قَتْلُ الْمُسْلِمِ شَهَادَةٌ،
قَالَ: ” إِنَّ شُهَدَاءَ أُمَّتِي إِذًا لَقَلِيلٌ، قَتْلُ الْمُسْلِمِ شَهَادَةٌ،
وَالطَّاعُونُ شَهَادَةٌ، وَالْمَرْأَةُ يَقْتُلُهَا وَلَدُهَا جَمْعَا “
“Tahukan kalian siapa saja orang yang mati syahid dari umatku?, mereka
menjawab, “muslim yang dibunuh [saat membela islam] kemudian mati
syahid”, beliau berkata, “jika demikian orang yang mati syahid dari
umatku sangat sedikit, muslim yang dibunuh kemudian mati adalah syahid,
mati karena penyakit tha’un adalah syahid, Seorang wanita yang
meninggal karena melahirkan anaknya [HR. Ahmad no.17797, shahih, tahqiq
Syu’aib Al-Arna’uth, Muassasah Risalah, Asy-Syamilah]
Berikut adalah tips menghadapi mual dan muntah selama kehamilan:
>>Makanlah sedikit-sedikit tapi sering, jangan makan dalam jumlah
atau porsi besar, karena hanya akan membuat anda bertambah mual.
Berusahalah makan sewaktu anda dapat makan, dengan porsi kecil tapi
sering.
>>Makanlah makanan yang tinggi karbohidrat dan protein
yang dapat untuk membantu mengatasi rasa mual anda. >>Banyak
mengkonsumsi buah dan sayuran dan makanan yang tinggi karbohidrat
seperti roti, kentang, biskuit, dan lain-lain.
>>Ketika bangun
tidur pagi harijangan langsung terburu-buru terbangun, cobalah duduk
dahulu dan baru perlahan berdiri bangun. Bila anda merasa sangat mual
ketika bangun tidur pagi siapkanlah snack atau biscuit kering didekat
tempat tidur anda, dan anda dapat memakannya dahulu sebelum anda mencoba
untuk berdiri.
>>Kurangai atau jangan makan makanan yang berlemak, berminyak dan pedas yang akan memperburuk rasa mual anda.
>>Minumlah yang cukup untuk menghindari dehidrasi akibat muntah.
Minumlah air putih, ataupun juice. Hindari minuman yang mengandung
kafein dan karbonat.
>>Vitamin kehamilan seperti asam folat
terkadang memperburuk rasa mual, tapi anda tetap memerlukannya untuk
kehamilan anda ini.
>>Vitamin B6 cukup efektif untuk mengurangi rasa mual pada ibu hamil.
Berdasarkan pengalaman kami menemui pasien seperti ini, terkadag
suasana rumah menyebabkan mereka mual dan muntah, misalnya bau cat
rumah, bau kamar mandi, suasana kamar. Maka hendaknya suami
mengantarnya ke tempat yang lain. Misalnya tidur di ruang tengah atau
pindah sementara di rumah mertua dan lain-lain.
Pengobatan Tradisional:
Biasanya orang menggunakan jahe dalam mengurangi rasa mual pada
berbagai pengobatan tradisional. Ada penelitian di Australia menyatakan
bahwa jahe dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi rasa
mual dan aman untuk ibu dan bayi. Pada beberapa wanita hamil ada yang
mengkonsumsi jahe segar atau permen jahe untuk menbantu mengatasi rasa
mualnya.
Pengobatan tibbun nabawi:
Ahli herbal
khususnya tibbun nabawi menyatakan bahwa produk bernama “Talbinah” dari
tepung biji gandum bisa digunakan sebagai antiemetik yang mengurangi
mual dan muntah. Namun kami belum tahu lebih pasti bagaimana jika
digunakan untuk ibu hamil.
Pengobatan kedokteran barat:
Jika berbagai tips talah dijalani, tetapi masi saja mual muntah.
Mungkin diperlukan obat antiemetik yang berdasarkan pengalaman kami
menemui beberapa pasien, obat ini cukup berhasil. Beberapa obat
tersebut.
-Kombinasi pyrathiazine dan B6 dengan merk dagang:
Anvomer,mediamer,provomer, pregmovit, voldiamer
Dosisnya 1-2x sehari
Sebelum menkonsumsi obat ini ada baiknya konsultasi ke dokter
-metoklopramid
Dosisnya 3x sehari
Namun setahu kami, obat ini sudah mulai ditinggalkan karena efeksampingnya.
Gejala kedua
“Other common symptoms include ptyalism (excessive salivation), fatigue, weakness, and dizziness. “
Gejala lainya yang sering berupa ptyalism [produksi air ludah berlebihan], kelelahan, kelemahan dan pusing
Dengan keadaan seperti ini, hendaknya para STiga berjiwa besar dengan
bersabar jika istri tidak bisa menunaikan tugasnya pokoknya sebagai
istri:
-Yang mungkin paling penting suami tidak dapat “jatah” atau memberikan “jatah” kepadanya
Jika punya istri lebih dari satu mungkin tidak masalah karena bisa
mendatangi istrinya yang lain, jika hanya satu istri hendaknya bersabar
dengan berpuasa dan sibuk mengisi waktu dengan aktifitas positif
sehingga bisa melupakannya atau meminta istri memakai pakaian yang tidak
terlalu memancing.
Apakah “tangan” istri bisa jadi solusi?
Yaitu mengeluarkan benih laki-laki menggunakan tangan istri, Wallahu
a’lam, pendapat terkuat adalah boleh. Berdasarkan firman Allah Ta’ala
mengenai bolehnya besenang-senang dengan budak dan istri yang halal,
وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَْ إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ
فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَْ فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاء ذَلِكَ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ
“Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya. kecuali terhadap
isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki ; maka sesungguhnya
mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik
itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” [Al-Mukminun:
5-7]
-Istri tidak bisa menunaikan tugas rumah tangga
Hendaknya para Stiga bisa memaklumi, misalnya keadaan rumah yang agak
berantakan. Kemudian mau membantu, jika tidak ada pembantu, atau suami
sangat sibuk, bisa minta kerabat keluarga seperti mertua atau adik
perempuannya untuk menemani istri. Kita hendaknya mencontoh Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tidak segan membantu istrinya
dirumah, padahal beliau adalah nabi, kepala negara dan hakim yang banyak
dicari oleh manusia.
Aisyah radhiallahu ‘anha berkata
كَانَ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kesibukan membantu
istrinya, dan jika tiba waktu sholat maka beliaupun pergi sholat”. [HR
Al-Bukhari V/2245 no 5692]
Dan juga ada yang bertanya kepada Aisyah radhiallahu ‘anha,
عن عروة قال قُلْتُ لِعَائِشَةَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ أي شَيْءٌ
كَانَ يَصْنَعُ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ عِنْدَكِ
قَالَتْ مَا يَفْعَلُ أَحَدُكُمْ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ يَخْصِفُ نَعْلَهُ وَيُخِيْطُ ثَوْبَهُ وَيَرْفَعُ دَلْوَهُ
Urwah berkata kepada Aisyah, “Wahai Ummul Mukminin, apakah yang
dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika ia
bersamamu (di rumahmu)?”, Aisyah berkata, “Ia melakukan (seperti) apa
yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika sedang membantu
istrinya, ia memperbaiki sendalnya, menjahit bajunya, dan mengangkat air
di ember”. [HR Ibnu Hibban XII/490 no 5676, XIV/351 no 6440]
–Dijauhi istri karena tidak suka bau suami
Ada beberapa kasus seperti ini, mendadak istri jadi tidak suka bau
suami, baru saja suara motor atau mobil suami terdengar datang, istri
sudah mulai mual. Ini perlu kesabaran yang sangat dari para Stiga jika
terjadi seperti ini.
Gejala ketiga
Patients may experience the following: Sleep disturbance
“pasien bisa mengalami hal berikut: gangguan tidur”
Gangguan tidur bisa berupa, kesulitan memulai tidur atau sering bangun
tengah malam ketika tidur sehingga kualitas tidur sangat kurang dan bisa
berpengaruh buruk kepada ibu dan janinya.
Hendaknya para Stiga
mau “meneloni” istri, menemani begadang jika perlu untuk menenangkan dan
menghiburnya. Menggelus, membelai, mendekap hangat, berbicang-bincang
ringan dan asyik sebelum tidur. Dan keseharian kita sebaiknya memang
demikian. Karena waktu sebelum tidur adalah waktu yang dinanti-nanti
para istri untuk dekat dengan suaminya, ia bisa bermanja-manja,
menceritakan uneg-unegnya, mendengar cerita suami, berbincang-binvang
ringan berselimutkan tirai malam. Sungguh keadaan romantis bagi istri
yang sering dilalaikan kita para suami. Nastagfirullah.
Lihat
contoh suami terbaik yang pernah ada yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bercengkrama bersama istrinya sebelum tidur.
Berkata Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma,
بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُوْنَةَ فَتَحَدَّثَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم مَعَ أَهْلِهِ سَاعَةً ثُمَّ رَقَدَ
“Aku menginap di rumah bibiku Maimunah (istri Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam), maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
berbincang-bincang dengan istrinya (Maimunah) beberapa lama kemudian
beliau tidur”. [HR Al-Bukhari IV/1665 no 4293, VI/2712 no 7014 dan
Muslim I/530 no 763]
Padahal beliau menyatakan bahwa
hukum asal berbincang-bincang setelah sholat isya’ adalah dibenci,
Sebagaimana dalam hadits Abu Barzah Al-Aslami radhiallahu ‘anhu dimana
beliau berkata,
وَكَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَهَا وَالْحَدِيْثَ بَعْدَهَا
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum isya’ dan
berbincang-bincang setelahnya” [HR Al-Bukhari I/201 no 522, I/208 no 543
dan Muslim I/447 no 647]
Tetapi bincang-bincang bersama istri malah diperbolehkan.
Gejala keempat:
“Patients may experience:Depression, Anxiety, Irritability, Mood changes, Decreased concentration”
“Pasien juga bisa mengalami: depresi, cemas, sensitif, perubahan mood dan penurunan konsentrasi”
Disini diperlukan para Stiga yang bisa mencairkan suasana dengan
memberikan candaan yang ringan dan tidak mengadung unsur cerita bohong.
Istri yang tadinya gampang marah karena sensitif atau sedih bahkan cemas
bisa terhibur. Dan memang selayaknya suami bercanda dan bermain-main
dengan istri dan ini mendapatkan pahala berdasarkan.
Banyak kita
dapati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bercanda dengan
istri-istrinya, lomba lari dengan istrinya, mandi bareng [sunnah yang
jarang diterapkan] dan lain-lain begitu juga pengakuan Zaid bin Tsabit
radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam suka
bercanda dengan istrinya, dihormati diluar rumah, sebagimana dalam
Shahih Bukhari bab Al-Adab.
Bagaimana bercanda dengan istri, itu adalah rahasia kalian berdua, tidak baik menampilkannya kemesraan dimuka umum.
Pengobatan hiperemesis gravidarum
Biasanya perlu opname di rumah sakit atau puskesmas. Kemudian dokter akan menempuh terapi.
Salah satu terapi kami ambil dari sumber:
http://www.americanpregnancy.org/…/hyperemesisgravidarum.ht…
kemudian kami beri tambahan penjelasan,
–bedrest
Tirah baring, tetap istirahat ditempat tidur dan kurangi aktifitas.
–iIntravenous fluids (IV) – to restore hydration, electrolytes, vitamins, and nutrients
Cairan dan elektrolit yang hilang saat mutah harus diganti dengan cairan infus
–Tube feeding:
Yaitu pemberian makanan lunak melalui semacam selang
-Nasogastric – restores nutrients through a tube passing through the nose and to the stomach
Selang lewat hidung langsung menuju kelambung, agar villi/jonjot usus
tidak rusak oleh asam lambung karena tidak pernah terisi makanan
-Percutaneous endoscopic gastrostomy – restores nutrients through a
tube passing through the abdomen and to the stomach; requires a surgical
procedure
Ini adalah jalan terakhir dan membutuh prosedur
operasi, selang melalui perut dan langsung berhubungan dengan saluran
pencernaan
Catatan:
Morning sickness dan hiperemesis gravidarum sekilas nampak sama, tetapi ada perbedaan yang membedakannya.
Sumber:
http://www.americanpregnancy.org/…/hyperemesisgravidarum.ht…
Morning Sickness:
1. Nausea sometimes accompanied by vomiting, terkadang muntah
2. Nausea that subsides at 12 weeks or soon after,mual mereda setelah 12 minggu
3. Vomiting that does not cause severe dehydration, tidak dehidrasi berat
4. dehydration Vomiting that allows you to keep some food down, masih bisa makan
Hyperemesis Gravidarum:
1. Nausea accompanied by severe vomiting, selalu muntah
2. Nausea that does not subside, mual tidak mereda
3. Vomiting that causes severe dehydration, dehihdrasi berat
4. Vomiting that does not allow you to keep any food down, tidak bisa makan sama sekali
Demikianlah yang dapat kami uraikan, semoga bermanfaat untuk kaum
muslimin, kami saya pintar bicara saja, tetapi kami pun lalai, hanya
bisa beristigfar kepada Allah dan meminta maaf kepada istri tercinta.
Semoga kami tidak termasuk dalam ancaman Al-Quran,
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آَمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَْ كَبُرَ مَقْتاً
عِندَ اللَّهِ أَن تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
“Wahai
orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak
kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan
apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” [Ash-Shaf:2-3]
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu
‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Disempurnakan di Lombok, pulau seribu masjid
25 Syawwal 1432 H, Bertepatan 24 September 2011
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Semoga Allah meluruskan niat kami dalam menulis.
artikel http://muslimafiyah.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar